JAKARTA, IndoBisnis – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyampaikan apresiasi terhadap deklarasi Gerakan Anti Korupsi Lintas Perguruan Tinggi (GAK LPT) yang diinisiasi oleh akademisi dan pegiat antikorupsi. Ketua KPK, Setyo Budiyanto, menegaskan pentingnya peran masyarakat dalam memberantas korupsi, khususnya dari kalangan akademisi.
Dalam kegiatan yang digelar di Gedung ACLC KPK, Jakarta, pada Jumat (21/2), Setyo menyampaikan bahwa deklarasi ini menjadi bukti nyata bahwa pemberantasan korupsi bukan hanya tugas KPK, tetapi tanggung jawab bersama seluruh elemen bangsa.
“Saya mengapresiasi GAK Lintas Perguruan Tinggi yang mendeklarasikan gerakan antikorupsi. Ini menunjukkan bahwa semangat memberantas korupsi terus hidup dan berkembang. Kita perlu meningkatkan peran serta masyarakat agar pemberantasan korupsi lebih efektif,” ujar Setyo.
Kegiatan ini mencakup deklarasi serta pernyataan sikap akademisi lintas kampus yang menyatakan dukungan terhadap upaya pemberantasan korupsi di Indonesia. KPK melihat inisiatif ini sebagai bentuk sinergi yang perlu diperluas ke berbagai sektor, termasuk seni, budaya, dan pendidikan.
Setyo juga menekankan pentingnya kolaborasi dalam berbagai aspek, mulai dari pengumpulan informasi hingga kritik konstruktif terhadap kebijakan antikorupsi. Ia berharap sinergi ini dapat membantu mewujudkan visi Indonesia yang bebas dari korupsi dan mencapai target Indonesia Emas 2045.
Dukungan Penuh dari Akademisi
Koordinator GAK LPT, Gandjar Laksmana Bonaprapta, menyatakan bahwa gerakan antikorupsi harus terus diperkuat dengan semangat kebersamaan. Ia menegaskan bahwa akademisi siap berkontribusi lebih jauh dalam mendukung KPK dan aparat penegak hukum lainnya.
“GAK siap mendukung semua elemen yang memiliki komitmen dalam pemberantasan korupsi. Deklarasi ini adalah langkah awal untuk merapatkan barisan dan memperkuat sinergi akademisi dalam membangun budaya antikorupsi,” kata Gandjar.
Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh, termasuk Ketua KPK Ibnu Basuki Widodo, Deputi Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK Wawan Wardiana, serta Dewan Pengawas KPK Benny Mamoto dan Chisca Mirawati. Turut hadir pula mantan pimpinan KPK Laode M. Syarif dan Saut Situmorang, serta berbagai perwakilan komunitas antikorupsi.
GAK Lintas Perguruan Tinggi: Gerakan Akademisi Lawan Korupsi
GAK LPT merupakan komunitas akademisi yang telah aktif dalam kampanye antikorupsi sejak 2015. Gerakan ini awalnya digagas oleh Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) bersama Badan Eksekutif Mahasiswa UI dan berkembang menjadi gerakan lintas kampus.
Beberapa universitas yang turut serta dalam gerakan ini antara lain Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), dan Universitas Trisakti. Sejak berdiri, GAK LPT telah berkontribusi dalam pendidikan antikorupsi, advokasi kebijakan, serta sosialisasi gerakan antikorupsi di berbagai wilayah.
Dengan semangat yang terus diperkuat, komunitas ini berkomitmen untuk terus mengajak lebih banyak elemen masyarakat, khususnya akademisi, untuk turut serta dalam membangun budaya antikorupsi yang lebih kuat di Indonesia.***
