JAKARTA, IndoBisnis – Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, terjerat dalam operasi tangkap tangan (OTT) yang digelar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Bengkulu pada Sabtu, 23 November 2024.
Dalam operasi senyap ini, Rohidin bersama enam pihak lainnya diamankan oleh KPK dan dibawa ke Mapolresta Bengkulu untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Rohidin yang mengenakan kaus lengan panjang berkerah warna gelap dan celana cokelat, terlihat tiba di Gedung Merah Putih KPK pada Minggu, 24 November 2024 sekitar pukul 14.33 WIB.
Ia tampak mengenakan topi Polo putih dan masker putih saat memasuki gedung lembaga antirasuah tersebut. Sementara itu, enam pihak lainnya yang juga terjaring langsung dibawa ke pintu belakang untuk menjalani pemeriksaan.
Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata, mengungkapkan bahwa operasi ini terkait dengan dugaan pungutan yang dilakukan terhadap pegawai di Pemerintah Provinsi Bengkulu.
“Pungutan ke pegawai untuk pendanaan Pilkada sepertinya. Lebih jelasnya akan dipaparkan nanti sore,” jelas Alex.
KPK sebelumnya mengonfirmasi adanya penindakan yang dilakukan di Bengkulu, yang melibatkan tujuh orang yang diamankan. Sejumlah uang juga turut disita dalam operasi tersebut.
Tessa Mahardika Sugiarto, Juru Bicara KPK, menambahkan bahwa rincian identitas, konstruksi perkara, dan barang bukti yang disita akan disampaikan dalam konferensi pers yang dijadwalkan sore atau malam ini.
Rohidin Mersyah, yang tengah mencalonkan diri kembali sebagai Gubernur Bengkulu dalam Pilkada 2024, saat ini harus menghadapi pemeriksaan intensif oleh KPK.
Pasangan calon gubernur Rohidin, Meriani, turut menjadi sorotan dalam Pilkada ini, mengingat dugaan keterlibatan petahana dalam kasus yang sedang diselidiki.
Kapolresta Bengkulu, Kombes Deddy Nata, juga mengonfirmasi bahwa Gubernur Rohidin telah dibawa ke Mapolresta dan sedang menjalani pemeriksaan awal oleh KPK.
“Memang benar Rohidin masuk, kita tunggu perkembangan lebih lanjut dari KPK,” katanya dikutip dari Antara.
Dengan perkembangan ini, publik menantikan penjelasan lebih lanjut dari KPK terkait status kasus ini, yang berpotensi memengaruhi jalannya Pilkada Bengkulu 2024.***
Artikel ini telah tayang di IndoBisnis.co.id.
