JAKARTA, IndoBisnis – Lima pimpinan baru Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah resmi dipilih oleh Komisi III DPR RI. Namun, absennya keterwakilan perempuan dalam jajaran tersebut memunculkan berbagai tanggapan publik.
Wakil Ketua KPK, Alex Marwata, memberikan pandangan dan refleksi menjelang akhir masa jabatannya di lembaga antirasuah itu.
Saat ditanya mengenai pandangannya terhadap lima pimpinan baru, Alex menekankan pentingnya membangun optimisme dalam memberantas korupsi.
“Kita harus optimis. Kalau kita kalah sebelum bertanding, berarti kita sudah kalah. Kita harus membangun optimisme untuk Indonesia, bukan hanya untuk KPK. Dengan dukungan masyarakat, pegiat antikorupsi, dan media, kerja-kerja pemberantasan korupsi bisa lebih efektif,” ujar Alex di Gedung Merah Putih KPK, Jumat (22/11/2024).
Alex juga mengajak masyarakat untuk mengawasi kinerja pimpinan baru, meskipun ada pihak yang tidak setuju dengan komposisi pimpinan tersebut.
“Sekalipun ada yang tidak setuju, ayo kita awasi bersama-sama. Harapannya, kerja mereka menjadi benar dan berdampak nyata,” tambahnya.
Terkait absennya perempuan dalam jajaran pimpinan baru KPK, Alex menganggap hal itu bukan kendala besar dalam pelaksanaan tugas pemberantasan korupsi.
“Dulu, pada jilid pertama dan kedua KPK juga tidak ada pimpinan perempuan. Baru pada jilid keempat dan kelima ada, itu pun setengah periode. Jadi, ini bukan masalah besar. Kampanye antikorupsi tetap bisa dilakukan secara efektif oleh siapa pun,” jelas Alex.
Ia juga menyebut beberapa program pemberantasan korupsi yang melibatkan perempuan tetap bisa berjalan melalui tokoh lain di KPK, seperti Direktur Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi.
Setelah hampir satu dekade di KPK, Alex mengungkapkan rencananya untuk beristirahat dan kembali ke kehidupan pribadi.
“Saya tidak akan ke mana-mana, hanya ke rumah saja. Saya sudah 30 tahun menjadi ASN dan 9 tahun di KPK. Saatnya memberikan kesempatan kepada generasi muda yang lebih inovatif. Kalau saya terus di sini, mungkin sudah buntu otak saya,” katanya sambil tersenyum.
Namun, Alex tetap membuka peluang untuk berbagi pengalaman jika dibutuhkan, meski tidak lagi terlibat secara langsung dalam pemerintahan atau lembaga antikorupsi.
Alex memastikan dirinya sudah menjalin komunikasi dengan pimpinan baru KPK, termasuk pimpinan terpilih seperti Johanis Tanak dan Ibnu Harsono.
“Saya sudah berkomunikasi dengan Pak Tanak, Pak Ibnu, dan beberapa pimpinan lain. Kami sudah saling kenal sejak lama, jadi tidak ada kendala untuk memberikan masukan dan saran kepada mereka,” ujarnya.
Alex menyatakan akan lebih memilih jalur dialog langsung daripada menyampaikan kritik secara terbuka di ruang publik.
Alex menutup pernyataannya dengan refleksi mendalam tentang perjalanan kariernya di KPK.
“Saya menunggu tanggal 20 Desember, hari terakhir saya di KPK. Itu adalah momen yang saya nantikan sejak pertama kali bergabung di sini. Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung saya selama ini,” pungkasnya.***
Artikel ini telah tayang di IndoBisnis.co.id.