JAKARTA, IndoBisnis – Tanpa banyak basa-basi, Bupati Halmahera Tengah, Ikram Malan Sangadji, bersama Wakilnya, Ahlan Djumadil, langsung bekerja. Tak ada waktu untuk polemik, tak ada ruang untuk politik kosong.
Sembako murah dan gratis mulai didistribusikan, sementara insentif bagi lansia, disabilitas, anak yatim, hingga ibu hamil dan menyusui tengah diverifikasi. Pemerintahan baru ini hadir dengan aksi nyata, bukan sekadar janji.
Ikram dan Ahlan tak menunggu lama. Program sosial langsung digulirkan demi meringankan beban masyarakat. Bansos yang selama ini kerap menjadi sekadar wacana, kini benar-benar sampai ke tangan rakyat.
Namun, tak hanya itu. Pemerintah Daerah Halmahera Tengah juga tengah menyiapkan sistem digital pelayanan kesehatan gratis, pembayaran UKT langsung bagi mahasiswa, serta proyek percontohan sekolah terpadu di Weda.
“Rakyat adalah prioritas utama kami. Kehadiran pemerintah harus benar-benar dirasakan oleh masyarakat,” ujar Ikram tegas.
Di tengah kesibukan merealisasikan program sosial, isu mutasi pejabat berembus kencang. Namun, Ikram tak terganggu.
Ia memastikan setiap kebijakan terkait ASN akan berjalan sesuai aturan, melalui konsultasi dengan Kementerian Dalam Negeri dan Badan Kepegawaian Negara.
“Kami memilih birokrat yang berkualitas dan berintegritas, bukan asal tunjuk,” tegasnya.
Bagi Ikram, membangun Halmahera Tengah bukan soal siapa yang duduk di kursi pemerintahan, tetapi bagaimana memastikan mereka yang bekerja benar-benar melayani rakyat.
Kebijakan pendidikan gratis yang dicanangkan Pemprov Maluku Utara mendapat respons cepat dari Pemda Halteng. Ikram berkomitmen memastikan seluruh biaya pendidikan siswa dan mahasiswa, mulai dari PAUD hingga perguruan tinggi, akan ditanggung oleh pemerintah.
Langkah ini bukan sekadar janji politik, tetapi bagian dari visi besar untuk menciptakan generasi emas Halmahera Tengah.
Di saat lawan politik masih sibuk berspekulasi, Ikram sudah berbuat. Fokusnya jelas: rakyat sejahtera, Halteng maju. Tak ada drama, tak ada manuver politik murahan. Hanya kerja nyata yang berbicara.
Dengan berbagai program yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat, pemerintahan Ikram-Ahlan menunjukkan satu hal—kehadiran mereka bukan sekadar seremonial, tetapi benar-benar untuk rakyat.***
