HALMAHERA TIMUR, IndoBisnis – Proyek preservasi dan pengaspalan ruas jalan Sowoli-Sakakube yang dikerjakan oleh PT Sinar Putra Pratama menuai protes keras dari warga. Proyek senilai Rp14,06 miliar ini dinilai dikerjakan asal-asalan, memicu kekhawatiran masyarakat soal keberlanjutan infrastruktur yang telah lama mereka nantikan.
Warga Desa Sowoli dan Sakakube, Kecamatan Maba Selatan, Kabupaten Halmahera Timur, hingga Desa Sakam Nursifa, Kecamatan Patani Timur, Kabupaten Halmahera Tengah, menyampaikan kekecewaannya atas kualitas pekerjaan proyek tersebut.
Salah satu warga mengungkapkan, pekerjaan yang dilakukan pelaksana proyek terkesan terburu-buru dan tidak sesuai standar.
“Bagaimana mungkin proyek jalan ini bisa berkualitas jika dikerjakan terburu-buru seperti ini? Lima hari lalu baru ditimbun, sekarang sudah disiram aspal meskipun hujan gerimis. Kami khawatir hasilnya tidak akan bertahan lama,” ujarnya.
Kekecewaan warga semakin mendalam mengingat jalan tersebut sudah puluhan tahun dalam kondisi buruk.
“Kami sudah lama menanti jalan ini diperbaiki, tapi kalau hasilnya seperti ini, rasanya sia-sia,” keluh warga lain sebagaimana dilansir dari TeropongMalut.com, Senin (2/12/2024).
Proyek ini bersumber dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2024 dengan kontrak nomor HK.0201-Bb32.5.3/2024/PKT.03 tertanggal 20 November 2024. Dengan nilai kontrak sebesar Rp14.062.549.000, proyek tersebut direncanakan selesai dalam 42 hari kalender.
Namun, pelaksanaan oleh PT Sinar Putra Pratama justru menuai kritik tajam. Warga menilai kualitas pengerjaan tidak sesuai dengan nilai anggaran yang besar.
Masyarakat mendesak pemerintah, khususnya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Maluku Utara, untuk turun tangan mengawasi proyek ini secara langsung.
“Kami berharap pemerintah lebih tegas mengawasi proyek ini. Jangan sampai dana besar seperti ini hanya jadi pemborosan anggaran tanpa hasil yang memuaskan,” tegas seorang warga.
Keluhan ini menjadi sinyal bahwa pengawasan terhadap proyek-proyek infrastruktur harus diperketat. Proyek yang bersumber dari uang rakyat diharapkan benar-benar memberikan manfaat optimal bagi masyarakat, bukan justru menjadi persoalan baru.
Proyek jalan Sowoli-Sakakube menunjukkan pentingnya akuntabilitas dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur. Diharapkan, pengawasan pemerintah dapat memastikan kualitas pekerjaan agar sesuai dengan harapan masyarakat yang telah lama menanti perbaikan.***
Artikel ini telah tayang di IndoBisnis.co.id.