Jumat, April 18, 2025
spot_img
BerandaEKONOMI DAN BISNISAntam Bangun Pabrik Logam Mulia di Gresik: Strategi Baru Hilirisasi Mineral

Antam Bangun Pabrik Logam Mulia di Gresik: Strategi Baru Hilirisasi Mineral

JAKARTA, IndoBisnis – PT Aneka Tambang Tbk (Antam) semakin serius dalam mendukung hilirisasi mineral dengan rencana pembangunan pabrik manufaktur Logam Mulia di Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur. Hal ini disampaikan oleh Corporate Secretary Antam, Syarif Faisal Alkadrie, pada Rabu (15/1).

“Fasilitas manufaktur yang dibangun di Gresik ini nantinya setelah beroperasi akan mengoptimalkan pengolahan bahan baku emas dari PT Freeport Indonesia (PTFI),” ujar Faisal. Pembangunan ini merupakan bagian dari ekspansi Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian (UBPP) Logam Mulia yang ada saat ini.

Faisal menambahkan bahwa detail mengenai perkembangan proyek ini akan disampaikan melalui keterbukaan informasi sesuai aturan. Namun, prinsip utama dari langkah ini adalah mendukung hilirisasi mineral, meningkatkan efisiensi operasional, dan mendorong pembangunan ekonomi yang berkelanjutan di Indonesia di lansir dari Contan.co.id pada, Jumat (17/1).

Sebelumnya, Antam telah menandatangani perjanjian pembelian lahan dengan JIIPE pada 27 Desember 2024. Pemilihan JIIPE sebagai lokasi pabrik didasarkan pada statusnya sebagai Objek Vital Nasional yang menawarkan jaminan keamanan optimal, serta lokasi strategis yang mendukung proses pengolahan bahan mentah hingga distribusi produk.

Sinergi dengan Freeport

Kehadiran fasilitas pemurnian tembaga milik PT Freeport Indonesia di kawasan JIIPE menambah nilai strategis bagi Antam. Smelter tersebut memberikan akses langsung ke bahan baku emas berkualitas tinggi dengan kadar 99,99%. Hal ini memungkinkan Antam mengurangi ketergantungan pada impor dan mendorong penggunaan produk domestik.

Antam sebelumnya telah melakukan pembelian emas sebanyak 30 ton dari PTFI di Gresik dengan nilai transaksi mencapai US$ 12,5 miliar atau sekitar Rp 195,7 triliun. Langkah ini sejalan dengan program prioritas pemerintah dalam hilirisasi dan industrialisasi tambang.

Direktur Utama PT Mineral Industri Indonesia (MIND ID), Hendi Prio Santoso, menegaskan bahwa sinergi antara Antam dan Freeport memberikan dampak besar pada penghematan devisa negara. “Kebutuhan bahan baku logam mulia Antam kini tidak lagi bergantung pada impor. Hasil sumber daya alam negeri sendiri dapat dimanfaatkan secara maksimal, mulai dari bahan mentah hingga produk akhir,” ujarnya.

Produk logam mulia hasil pabrik ini nantinya tersedia dalam berbagai ukuran, mulai dari setengah gram hingga satu kilogram. Langkah ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kemandirian industri dalam negeri, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia di pasar global.***

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -spot_img

Most Popular

Recent Comments