JAKARTA, IndoBisnis – Ketua Gapensi Kota Semarang, Martono, menjadi satu-satunya tersangka yang hadir di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, sekitar pukul 13.20 WIB, Jumat (17/1/2024).
Ia memenuhi panggilan pemeriksaan dalam kasus dugaan korupsi di lingkungan Pemkot Semarang yang menyeret empat orang sebagai tersangka.
Sementara itu, Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu alias Mbak Ita, Direktur Utama PT. Deka Sari Perkasa, Rachmat Utama Djangkar, dan suami Mbak Ita, Alwin Basri, belum tampak di lokasi.
Menurut informasi yang diterima, Rahmat telah datang namun tidak terpantau oleh awak media.
“Panggilan sudah dilayangkan kepada keempat tersangka. Kami masih menunggu kehadiran mereka untuk menjalani pemeriksaan,” ujar Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika.
Kasus ini mencakup tiga dugaan korupsi besar, yaitu:
1. Dugaan korupsi dalam pengadaan barang atau jasa di lingkungan Pemkot Semarang tahun 2023–2024.
2. Dugaan pemerasan terhadap pegawai negeri terkait insentif pemungutan pajak dan retribusi daerah.
3. Dugaan penerimaan gratifikasi di lingkungan pemerintahan Kota Semarang sepanjang tahun 2023 hingga 2024.
Sebagai bagian dari penyidikan, KPK telah menggeledah sejumlah kantor instansi di kompleks Balai Kota Semarang dan Gedung Pandanaran. Penggeledahan ini bertujuan untuk mengumpulkan barang bukti yang relevan dengan ketiga kasus tersebut.
Menunggu Penjelasan Lebih Lanjut
Meski Martono telah memenuhi panggilan, KPK belum memberikan informasi terkait materi pemeriksaan. “Kami akan memberikan keterangan setelah pemeriksaan selesai,” tambah Tessa.
Kasus ini menjadi sorotan publik karena melibatkan pejabat penting Kota Semarang, termasuk Wali Kota. Masyarakat berharap proses hukum berjalan transparan dan mampu mengungkap kebenaran di balik dugaan korupsi tersebut.***
