Kamis, April 17, 2025
spot_img
BerandaHUKUM DAN KRIMINALKPK Gandeng Tokoh Agama, Banten Siap Perangi Korupsi?

KPK Gandeng Tokoh Agama, Banten Siap Perangi Korupsi?

JAKARTA, IndoBisnis –  Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus memperkuat upaya pencegahan korupsi melalui pendekatan berbasis nilai keagamaan dan keterlibatan masyarakat.

Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah menggelar Safari Keagamaan Antikorupsi dan Ngobrol Antikorupsi (NGOPI) di Pandeglang, Banten, pada Kamis (13/2).

Kegiatan ini melibatkan tokoh agama, tokoh adat, dan organisasi masyarakat yang memiliki peran strategis dalam membangun budaya integritas.

  • Tokoh Agama Jadi Garda Terdepan

Plh. Direktur Pembinaan Peran Serta Masyarakat KPK, Rommy Iman Sulaiman, menegaskan bahwa pemberantasan korupsi tidak bisa hanya mengandalkan aparat hukum. Dukungan masyarakat, terutama tokoh agama, sangat penting.

“Tokoh agama dan tokoh masyarakat memiliki pengaruh besar dalam membentuk sikap dan perilaku publik. Korupsi bukan sekadar kejahatan finansial, tetapi juga mencederai nilai-nilai moral,” ujar Rommy.

Pendekatan berbasis nilai keagamaan ini diharapkan dapat memperkuat komitmen antikorupsi sejak akar rumput, menjadikannya sebagai budaya yang melekat dalam kehidupan sehari-hari.

  • Dakwah Antikorupsi, Permintaan Besar di Banten

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Banten, Nanang Fatchurochman, mengapresiasi inisiatif KPK dalam menggandeng tokoh agama.

“Kami sangat berterima kasih atas kerja sama ini. Banyak ulama dan kyai di Banten yang ingin memasukkan pesan antikorupsi dalam dakwah dan khutbah,” ungkap Nanang.

Bahkan, ada permintaan agar KPK menyediakan modul khusus antikorupsi untuk dakwah. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran melawan korupsi semakin kuat di lingkungan keagamaan.

  • Diskusi NGOPI: Masyarakat Harus Aktif Awasi Kebijakan Publik

Selain safari keagamaan, KPK juga mengadakan Ngobrol Antikorupsi (NGOPI) yang melibatkan tokoh masyarakat dan organisasi kemasyarakatan.

Diskusi ini berfokus pada strategi pemberantasan korupsi berbasis komunitas, terutama dalam hal pengawasan kebijakan publik dan transparansi anggaran.

“Masyarakat harus berani mengawasi dan melaporkan penyimpangan. Jangan biarkan korupsi menjadi budaya yang dibiarkan,” tegas salah satu peserta diskusi.

  • Tiga Hari Penuh Edukasi Antikorupsi

Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, dengan berbagai agenda di beberapa lokasi di Banten:

Hari Pertama:

Bimbingan Teknis Keagamaan di Pondok Pesantren Ath-Thohariyyah, Pandeglang.

Diskusi NGOPI di Pendopo Bupati Pandeglang.

Hari Kedua:

Pelatihan Keagamaan di Pondok Pesantren Nurul Ilmi Darunnajah 14, Kabupaten Serang.

Hari Ketiga:

Edukasi Antikorupsi di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Banten.

  • Harapan Banten Bersih dari Korupsi

Melalui rangkaian acara ini, KPK berharap peran serta masyarakat dalam pemberantasan korupsi semakin meningkat, terutama di lingkungan keagamaan yang memiliki pengaruh besar terhadap nilai moral.

“Mudah-mudahan ini bisa diterapkan di lapangan. Kita ingin melihat Banten dan Indonesia bebas dari korupsi,” tutup Nanang.***

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -spot_img

Most Popular

Recent Comments