JAKARTA, IndoBisnis – Indeks pasar saham Amerika Serikat melonjak setelah Presiden Donald Trump menyerukan agar suku bunga segera diturunkan. Dalam pidatonya di Forum Ekonomi Dunia yang berlangsung secara virtual pada Kamis (23/1/2025), Trump menyatakan bahwa penurunan suku bunga bukan hanya penting untuk AS, tetapi juga harus diikuti oleh negara-negara lain di seluruh dunia.
“Saya menuntut agar suku bunga segera turun,” ujar Trump, dikutip dari Mahadananews.com. “Suku bunga harus mengikuti kita di seluruh dunia,” imbuhnya di hadapan ribuan peserta forum yang berkumpul di Davos, Swiss.
Pernyataan ini memicu reaksi pasar yang positif. Indeks S&P 500 (SPX) mencatat rekor tertinggi dengan kenaikan 0,5% dan ditutup di 6.118,71. Indeks lainnya, seperti Dow Jones Industrial Average (DJI), juga melonjak hampir 1% ke level 44.565,07, sementara Nasdaq Composite (IXIC) naik tipis 0,2% menjadi 20.053,68.
Namun, secara hukum, Presiden AS tidak memiliki wewenang untuk menentukan suku bunga. Kebijakan moneter, termasuk penetapan suku bunga, berada di bawah kewenangan Federal Reserve (The Fed), lembaga independen yang saat ini dipimpin oleh Jay Powell.
“The Fed tidak tunduk pada keputusan Presiden,” ujar Powell dalam beberapa kesempatan sebelumnya. Ia juga menyatakan bahwa meskipun The Fed berencana melakukan dua kali pemotongan suku bunga tahun ini, keputusan akhir akan bergantung pada data ekonomi terbaru.
Sementara itu, komentar Trump tentang penurunan suku bunga global memicu spekulasi di pasar internasional, meskipun sebagian besar analis skeptis terhadap kemampuannya untuk memengaruhi kebijakan moneter global.
Pernyataan Trump ini menambah dinamika di pasar, terutama di tengah tantangan ekonomi global yang sudah penuh ketidakpastian.***