Jumat, April 18, 2025
spot_img
BerandaHUKUM DAN KRIMINALAnomali Survei: Kejagung Berprestasi, Tapi Citra Publik Masih Tertinggal?

Anomali Survei: Kejagung Berprestasi, Tapi Citra Publik Masih Tertinggal?

JAKARTA, IndoBisnisHasil survei terbaru Litbang Kompas mengenai citra tiga lembaga penegak hukum menuai perhatian dari Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI).

Dalam survei tersebut, Kejaksaan Agung (Kejagung) memperoleh citra positif sebesar 68 persen, di bawah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Menanggapi hal itu, Koordinator MAKI Boyamin Saiman menyebut ada anomali persepsi masyarakat terhadap kinerja Kejagung.

“MAKI melihat terdapat anomali persepsi masyarakat atas hasil survei Litbang Kompas soal citra baik tiga penegak hukum,” kata Boyamin dalam keterangan pers, Sabtu (25/1/2025).

Menurut Boyamin, meski jarang melakukan operasi tangkap tangan (OTT), Kejagung mencatat prestasi luar biasa dalam mengungkap kasus besar. Salah satunya adalah OTT yang melibatkan mantan pejabat Mahkamah Agung, Zarof Ricar.

“OTT ini menyita Rp 1 triliun dan menyeret minimal empat hakim yang terlibat dalam kasus pembebasan Ronald Tanur,” ujarnya.

Selain itu, Kejaksaan juga berhasil menyelesaikan sejumlah kasus besar non-proyek seperti perkara Timah, ASABRI, Jiwasraya, dan korupsi di sektor perkebunan.

“Prestasi ini mestinya menjadi perhatian publik, namun tidak tercermin dalam hasil survei,” imbuhnya.

Respons Kejagung Cepat, KPK Dinilai Lemah
MAKI, yang telah lama memantau dan mengawal kerja lembaga penegak hukum, menilai Kejagung menunjukkan respons cepat dalam menangani kasus-kasus besar.

Hal ini berbanding terbalik dengan KPK yang dinilai lamban dalam merespons gugatan praperadilan atas kasus mangkrak, seperti kasus Century.

“Di sisi lain, Kejagung tanpa harus digugat telah melakukan terobosan yang menggetarkan, dengan menangani kerugian negara hingga ratusan triliun,” kata Boyamin.

Boyamin menegaskan pentingnya menjaga semangat dan terus meningkatkan prestasi meski hasil survei tidak sesuai harapan.

Menurutnya, seluruh lembaga penegak hukum harus bekerja keras agar masyarakat dapat menilai kinerja mereka secara lebih obyektif.

“Terlepas dari itu semua, saya tetap menyemangati Kejaksaan Agung untuk tidak patah semangat. Tingkatkan prestasi yang lebih hebat lagi, sehingga masyarakat mampu melihat bahwa Kejaksaan Agung itu hebat,” tutup Boyamin.***

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -spot_img

Most Popular

Recent Comments