JAKARTA, IndoBisnis – Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Nawawi Pomolango, menekankan pentingnya pendidikan antikorupsi dalam membangun integritas bangsa.
Hal ini disampaikan Nawawi dalam kuliah umum di Universitas Negeri Manado (Unima), Tondano, pada Senin (7/10/2024), yang dihadiri oleh sekitar 1.500 mahasiswa dari berbagai fakultas.
Dalam sambutannya, Nawawi mengingatkan bahwa korupsi tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga merusak moral dan etika masyarakat.
“Korupsi berasal dari kata Latin ‘corruption’, yang artinya merusak. Jika lingkungan kita penuh perilaku menyimpang, itu artinya korupsi telah mengakar,” ujar Nawawi.
Ia menekankan bahwa pendidikan antikorupsi adalah langkah preventif untuk mencegah perilaku koruptif. Nawawi memuji lingkungan kampus Unima yang bersih dari kasus korupsi.
“Menurut data KPK, tidak ada laporan pengaduan korupsi dari Unima. Ini menunjukkan kampus ini berhasil membangun lingkungan yang bersih,” lanjutnya.
Rektor Unima Apresiasi Kuliah Umum
Rektor Unima, Prof. Dr. Deitje Adolfine Katuuk, M.Pd., menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran Ketua KPK. Menurutnya, kuliah umum ini sangat penting bagi mahasiswa untuk memahami isu-isu pemberantasan korupsi.
“Kami merasa bangga dan terhormat atas kehadiran Ketua KPK di kampus kami. Ini adalah kesempatan berharga bagi mahasiswa,” ujar Rektor.
Enam Tugas Utama KPK
Dalam kuliahnya, Nawawi menjelaskan enam tugas utama KPK, yaitu pencegahan, koordinasi, monitoring, supervisi, penindakan, dan eksekusi.
Ia menekankan bahwa KPK tidak hanya fokus pada penindakan, tetapi juga pencegahan, termasuk melalui edukasi dan koordinasi dengan berbagai pihak.
Salah satu upaya pencegahan yang dibahas Nawawi adalah Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), yang dianggap sebagai instrumen penting untuk memantau kekayaan pejabat negara guna mencegah potensi korupsi.
Mahasiswa Sebagai Agen Perubahan
Acara ini diakhiri dengan sesi tanya jawab yang interaktif. Sejumlah mahasiswa bertanya mengenai peran mereka dalam memerangi korupsi, terutama di lingkungan kampus.
Nawawi menegaskan bahwa mahasiswa adalah agen perubahan yang bisa memulai budaya antikorupsi dari lingkungan terdekat mereka.
Salah satu mahasiswa juga menyinggung tentang kepercayaan publik terhadap KPK yang dinilai menurun. Menanggapi hal ini, Nawawi menegaskan bahwa KPK terus bekerja keras memperkuat kepercayaan masyarakat melalui transparansi dan integritas.
Acara ini juga dihadiri oleh pimpinan Unima serta perwakilan KPK, termasuk Kasatgas Direktorat Koordinasi dan Supervisi Wilayah IV KPK, Ronald Worotikan.***