JAKARTA, IndoBisnis – Nilai transaksi real estat di Sharjah meningkat hampir 50 persen pada tahun 2024, menarik lebih banyak investor asing. Perubahan undang-undang kepemilikan properti yang lebih fleksibel menjadi faktor utama lonjakan ini.
Emirat terbesar ketiga di Uni Emirat Arab (UEA) ini mengalami lonjakan investasi setelah pada 2022 mengubah aturan kepemilikan properti, memungkinkan ekspatriat non-Arab untuk membeli properti. Menurut laporan Savills, jumlah investor asing meningkat dari 103 pada 2023 menjadi 120 pada 2024, dengan minat besar dari pembeli Asia.
Nilai total transaksi real estat di Sharjah mencapai sekitar $11 miliar tahun lalu, meningkat 48 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
“Pengembang besar seperti Alef dan Arada telah memanfaatkan permintaan ini dengan proyek komunitas berskala besar seperti Masaar, Hayyan, dan Aljada, yang mencatat penjualan kuat,” ujar Shane Breen, kepala Sharjah dan Emirat Utara di Savills, Minggu (16/2/2025) mengutip AGBI.
Meningkatnya harga properti di Dubai membuat Sharjah menjadi alternatif menarik, terutama di wilayah yang memiliki akses strategis seperti Aljada, Al Zahia, dan Pulau Maryam.
“Keterjangkauan harga adalah faktor utama. Banyak keluarga dan investor kelas menengah yang memilih Sharjah karena mendapatkan nilai lebih baik sambil tetap dekat dengan Dubai,” tambah Breen.
Laporan ValuStrat menunjukkan bahwa harga apartemen di Dubai naik 24 persen, sementara vila melonjak 32 persen. Dari 1,8 juta penduduk Sharjah, sekitar 1,6 juta adalah ekspatriat, banyak di antaranya bekerja di Dubai.
Meskipun warga Emirat masih mendominasi pasar pembeli, meningkatnya jumlah investor asing mendorong pengembang untuk menyesuaikan proyek mereka dengan selera global.
Rohit Bachani, salah satu pendiri Merlin Real Estate yang lahir di Sharjah pada 1980-an, menilai bahwa pesona unik dan budaya konservatif emirat ini menjadi daya tarik tersendiri.
“Sharjah kini menjadi alternatif yang layak di tengah biaya hidup yang melonjak di Dubai. Konektivitas jalan raya nasional juga membuat batas antar emirat semakin kabur, menciptakan rasa persatuan dan menjadikan Sharjah lebih menarik bagi banyak orang,” kata Bachani.***
