Sragen, IndoBisnis – Minyak goreng merek Minyakita kini mulai ditinggalkan oleh warga Sragen. Bukan hanya karena harganya yang meningkat, tetapi juga karena kualitasnya yang dinilai menurun. Pemerintah telah menaikkan harga Minyakita dari Rp 14.000 menjadi Rp 15.700 per liter.
Di Pasar Bunder Sragen, salah satu pedagang, Warti, mengungkapkan bahwa jumlah pembeli Minyakita di lapaknya terus menurun.
“Pembeli turun karena harganya agak mahal sekarang, juga karena kualitas minyaknya juga tidak begitu bagus kata pembeli,” ujarnya mengutip IndoBisnis.co.id dari TribunSolo.com, Sabtu, 20 Juli 2024.
Menurut Warti, banyak pembeli yang mengeluhkan kualitas Minyakita karena saat digunakan untuk memasak, minyak tersebut cepat menghitam.
“Iya, banyak pembeli yang mengeluh, cepat hitam kalau dipakai masak katanya. Pembeli kalau dikasih Minyakita nggak mau, pilih yang merk lain,” tambahnya.
Para pembeli kini lebih memilih minyak kemasan dengan kualitas lebih baik dan warna lebih bening, meskipun harganya sedikit lebih mahal.
“Kalau Sania dari sana Rp 16.000 kurang sedikit, kalau kita jual ecer Rp 16.500 sampai Rp 17.000. Sunco lebih mahal, dari sana sudah Rp 18.000, tapi kualitasnya bagus, jadi konsumen memilih yang Sunco,” jelas Warti.
Selain itu, merek lain seperti Fortune juga menjadi pilihan favorit pembeli. “Fortune juga banyak yang minat, malah banyak yang memilih Fortune, satu liter itu Rp 17.000 sampai Rp 17.500. Jika disandingkan, minyak Fortune lebih bening, beda dengan Minyakita,” tambahnya.
Pedagang lain, Poni, juga menyampaikan hal serupa. Menurutnya, Minyakita tidak dipilih oleh pembeli karena warnanya yang kurang cerah dibandingkan dengan minyak kemasan merek lain.***